[1593]. Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam
Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran,
karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. bermimpi melihat Bani Umayyah
menduduki dan menguasai mimbarnya setelah beliau wafat. Beliau merasa tidak
senang karenanya. Maka turunlah S.108:1, dan S.97:1-5) untuk membesarkan hati beliau.
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber
dari al-Hasan bin Ali.)
Keterangan:
Al-Qasim al-Hirani menyatakan bahwa kerajaan Bani Umayyah itu ternyata berlangsung
tidak lebih dan tidak kurang dari 1000 bulan. Menurut at-Tirmidzi, riwayat ini Gharib sedang al-Muzani dan Ibnu Katsir
menyebutnya sangat munkar.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut
seorang Bani Israil yang berjuang fii sabilillah menggunakan
senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan
orang tersebut. Maka allah menurunkan S.97:1-3, bahwa satu malam lailatul qadr lebih
baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Wahidi yang bersumber dari Mujahid.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di zaman Bani Israil terdapat seorang laki-laki
yang beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya.
Perbuatan itu dilakukan selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan S.97:1-3 yang menegaskan
bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal 1000 bulan Bani Isra'il tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)
|