34. Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku[1123], maka
utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkata-
an)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku."
[1123]. Nabi Musa a.s. selain merasa takut kepada Fir'aun juga merasa
dirinya kurang lancar berbicara menghadapi Fir'aun. Maka dimohonkannya agar Allah mengutus Harun a.s. bersamanya, yang
lebih petah lidahnya.