[80]. Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. Di
kala para sahabat menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang
Yahudipun memakai kata ini dengan digumam seakan-akan menyebut
Raa'ina padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti
kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah
sebabnya Tuhan menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan
Raa'ina dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa'ina.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa dua orang Yahudi bernama Malik bin Shaif dan Rifa'ah
bin Zaid, apabila bertemu dengan Nabi SAW mereka mengucapkan: "Ra'ina sam'aka was ma' ghaira
musmai'in." Kaum Muslimin mengira bahwa kata-kata itu adalah ucapan ahli Kitab untuk
menghormati Nabi-nabinya. Mereka pun mengucapkan kata-kata itu kepada Nabi SAW. Maka Allah
menurunkan ayat ini (S. 2: 104) sebagai larangan untuk meniru-niru perbuatan kaum Yahudi.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari as-Suddi.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kata "Ra'ina" dalam bahasa Yahudi berarti caci maki
yang jelek. Sehubungan dengan itu ada peristiwa sbb: Ketika kaum Yahudi mendengar
sahabat-sahabat Nabi SAW memakai perkataan itu (Ra'ina) mereka sengaja mengumumkan agar
perkataan itu biasa dipergunakan dan ditujukan kepada Nabi SAW. Apabila para shahabat Nabi
mempergunakan kata-kata itu, maka mereka menertawakannya. Maka turunlah ayat ini (S. 2: 104).
Ketika salah seorang shahabat, yaitu Sa'd bin Mu'adz mendengar ayat ini, berkatalah ia kepada
kaum Yahudi: "Hai musuh-musuh Allah! Jika aku mendengar perkataan itu diucapkan oleh salah
seorang di antaramu sesudah pertemuan ini akan kupenggal batang lehernya."
(Diriwayatkan oleh Abu Na'im di dalam kitab ad-Dala'il dari as-Suddi as-Shaghir,
dari al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 104) ketika seorang laki-laki
berkata: "Ari'na sam'aka".
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ad-Dlahhak.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa pada waktu itu ada beberapa orang Yahudi yang
mengatakan: "Ari'na sam'aka" yang ditiru oleh beberapa orang Islam. Akan tetapi Allah
membencinya dengan menurunkan ayat ini (S. 2: 104).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Athiyyah.)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika kaum Muslimin mengucapkan "Ra'ina sam'aka",
datanglah kaum Yahudi dan berkata seperti itu. Maka turunlah ayat ini (S. 2:104).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah.)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 10) sehubungan dengan
ucapan "ra'ina", yaitu bahasa yang dipakai kaum Anshar di zaman Jahiliyyah, dan karenanya
dilarang oleh ayat ini (S. 2: 104).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Atha'.)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa sesungguhnya orang Arab apabila bercakap dengan salah
seorang temannya berkata: "Ari'na sam'aka." Kemudian mereka dilarang menggunakan kata-kata
itu dengan turunnya ayat ini (S. 2:104).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abil-'Aliah.)
|